Admin (Info Dewasa)
January 23, 2011
January 23, 2011
Di bulan-bulan pertama pernikahan, gairah bercinta suami-istri umumnya masih menggebu. Ibaratnya, tiap hari adalah masa bulan madu. Tapi, seiring bertambahnya usia pernikahan, frekuensi bercinta pun menurun.
Masalahnya, bila salah satu masih memiliki semangat yang sama dengan masa bulan madu, sementara pasangannya sudah ‘menyerah’. Lantas, jika suami berubah ‘dingin’ di tempat tidur, apa yang mesti diwaspadai?
Stres pada pekerjaan
Suami yang sedang dalam ‘tegangan tinggi’ -- sangat emosi karena begitu stres-- tingkah laku dan raut mukanya pun terlihat jelas. Jangankan tersenyum, bicara saja tak mau. Semalaman hanya marah-marah saja.
Singkirkan pikiran bahwa Anda tak menarik lagi di matanya, atau dia berselingkuh. Terlalu banyak hal yang melintas di dalam benaknya sehingga seks bukan lagi menjadi prioritas.
Harus melakukan presentasi penting untuk mendapatkan proyek besar, memikirkan pengeluaran rumah tangga yang kian membengkak, belum lagi ada anak buah yang tidak disiplin. Semua hal itu bisa mengganggu fokus perhatiannya. Sehingga keinginan bercinta pun tak sempat mampir di benaknya.
Solusi:
Mengatasi stres yang bertumpuk memang tak mudah. Anda dituntut untuk lebih bersabar menghadapi suami. Memang terdengar klise, tapi pengertian dan kesabaran Anda menjadi kunci utama untuk membantu suami terlepas dari problema pribadinya.
Pancinglah dia agar mau menceritakan masalah-masalahnya. Belum tentu Anda bisa mencarikan jalan keluar, tapi paling tidak Anda mengurangi beban di pundaknya dengan menjadi pendengar yang baik. Ngobrol berdua pun bisa, kok, menyelesaikan masalah tersebut. Dengan santai dan tidak emosi.
Cobalah untuk ‘menyelamatkan’ suami keluar dari jebakan rutinitas dan kesibukan. Buatlah bulan madu kedua dan bangunlah suasana yang romantis. Sesekali, ajaklah suami menikmati makan malam romantis di tempat yang belum pernah Anda kunjungi sebelumnya.
Mengidap penyakit
Untuk melakukan aktivitas seksual memang diperlukan kesiapan fisik. Ada sejumlah penyakit yang dapat menyebabkan gairah suami jadi lenyap. Misalnya, lever, diabetes, atau ginjal yang membuat hormon testosteron, hormon pemicu gairah seks pada tubuh pria, jadi menurun. Akhirnya, kondisi tempat tidur juga jadi terganggu
Solusi:
Jika suami mengidap salah satu penyakit tersebut, jalan satu-satunya segera berkonsultasi kepada dokter ahli agar tidak berlarut-larut. Mungkin sudah saatnya juga, suami menemui seksolog, karena siapa tahu suami mengalami disfungsi seksual, seperti ejakulasi dini.
Bila suami memang mengalami disfungsi seksual, biasanya dia jadi malas berhubungan dengan istri karena takut mengecewakan. Tidak mampu memuaskan istri jadi menambah beban tanggung jawab suami, sehingga tingkat stresnya semakin tinggi. Akibatnya, tak ada letupan gairah walaupun istri tampil seseksi mungkin.
Letih berlebihan
Ketika suami mulai mengeluh pundaknya pegal atau pinggangnya seperti mau patah, Anda harus pandai menerjemahkan keluhannya sebagai peringatan bahwa tubuhnya sudah sangat lelah. Artinya, secara fisik, suami sedang lelah, sehingga tak bergairah melakukan aktivitas seksual, apalagi menikmatinya.
Solusi:
Jika masalahnya ini, cobalah Anda membuatnya nyaman dan relaks sepulang kerja. Saat menyambutnya, tak ada salahnya Anda berdandan. Sebab, bila Anda menyambutnya dengan penampilan memakai kaus, plus celana pendek butut, bisa jadi malah bikin suami malas menyapa Anda, dan langsung tidur.
Karena itu, buat dia merasa nyaman. Siapkan teh hangat. Bila perlu siapkan air hangat untuk dia berendam. Ketika suami merasa segar kembali, segera kirimkan sinyal-sinyal nakal.
Masalahnya, bila salah satu masih memiliki semangat yang sama dengan masa bulan madu, sementara pasangannya sudah ‘menyerah’. Lantas, jika suami berubah ‘dingin’ di tempat tidur, apa yang mesti diwaspadai?
Stres pada pekerjaan
Suami yang sedang dalam ‘tegangan tinggi’ -- sangat emosi karena begitu stres-- tingkah laku dan raut mukanya pun terlihat jelas. Jangankan tersenyum, bicara saja tak mau. Semalaman hanya marah-marah saja.
Singkirkan pikiran bahwa Anda tak menarik lagi di matanya, atau dia berselingkuh. Terlalu banyak hal yang melintas di dalam benaknya sehingga seks bukan lagi menjadi prioritas.
Harus melakukan presentasi penting untuk mendapatkan proyek besar, memikirkan pengeluaran rumah tangga yang kian membengkak, belum lagi ada anak buah yang tidak disiplin. Semua hal itu bisa mengganggu fokus perhatiannya. Sehingga keinginan bercinta pun tak sempat mampir di benaknya.
Solusi:
Mengatasi stres yang bertumpuk memang tak mudah. Anda dituntut untuk lebih bersabar menghadapi suami. Memang terdengar klise, tapi pengertian dan kesabaran Anda menjadi kunci utama untuk membantu suami terlepas dari problema pribadinya.
Pancinglah dia agar mau menceritakan masalah-masalahnya. Belum tentu Anda bisa mencarikan jalan keluar, tapi paling tidak Anda mengurangi beban di pundaknya dengan menjadi pendengar yang baik. Ngobrol berdua pun bisa, kok, menyelesaikan masalah tersebut. Dengan santai dan tidak emosi.
Cobalah untuk ‘menyelamatkan’ suami keluar dari jebakan rutinitas dan kesibukan. Buatlah bulan madu kedua dan bangunlah suasana yang romantis. Sesekali, ajaklah suami menikmati makan malam romantis di tempat yang belum pernah Anda kunjungi sebelumnya.
Mengidap penyakit
Untuk melakukan aktivitas seksual memang diperlukan kesiapan fisik. Ada sejumlah penyakit yang dapat menyebabkan gairah suami jadi lenyap. Misalnya, lever, diabetes, atau ginjal yang membuat hormon testosteron, hormon pemicu gairah seks pada tubuh pria, jadi menurun. Akhirnya, kondisi tempat tidur juga jadi terganggu
Solusi:
Jika suami mengidap salah satu penyakit tersebut, jalan satu-satunya segera berkonsultasi kepada dokter ahli agar tidak berlarut-larut. Mungkin sudah saatnya juga, suami menemui seksolog, karena siapa tahu suami mengalami disfungsi seksual, seperti ejakulasi dini.
Bila suami memang mengalami disfungsi seksual, biasanya dia jadi malas berhubungan dengan istri karena takut mengecewakan. Tidak mampu memuaskan istri jadi menambah beban tanggung jawab suami, sehingga tingkat stresnya semakin tinggi. Akibatnya, tak ada letupan gairah walaupun istri tampil seseksi mungkin.
Letih berlebihan
Ketika suami mulai mengeluh pundaknya pegal atau pinggangnya seperti mau patah, Anda harus pandai menerjemahkan keluhannya sebagai peringatan bahwa tubuhnya sudah sangat lelah. Artinya, secara fisik, suami sedang lelah, sehingga tak bergairah melakukan aktivitas seksual, apalagi menikmatinya.
Solusi:
Jika masalahnya ini, cobalah Anda membuatnya nyaman dan relaks sepulang kerja. Saat menyambutnya, tak ada salahnya Anda berdandan. Sebab, bila Anda menyambutnya dengan penampilan memakai kaus, plus celana pendek butut, bisa jadi malah bikin suami malas menyapa Anda, dan langsung tidur.
Karena itu, buat dia merasa nyaman. Siapkan teh hangat. Bila perlu siapkan air hangat untuk dia berendam. Ketika suami merasa segar kembali, segera kirimkan sinyal-sinyal nakal.