Admin (Info Dewasa)
February 26, 2011
February 26, 2011
Nyeri Seks, Pemicunya Bukan Hanya Kurang Pelumas
Hubungan seks kerap dikaitkan dengan berbagai perasaan positif; menyenangkan, kebahagiaan, dan cinta. Sayang, bagi sebagian wanita, seks juga dapat dikaitkan dengan rasa nyeri dan tidak nyaman.
Sebagian wanita bahkan mencoba menyembunyikan atau menutupi rasa sakit. Alasannya, mereka takut pasangan mengartikannya sebagai rasa kurang antusias terhadap seks.
Rasa sakit selama atau setelah berhubungan seks adalah masalah yang umum bagi banyak wanita dan dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
“Rasa sakit yang terkait dengan seks tidak selalu berarti ada sesuatu yang salah, tapi jelas bukan sebagaimana mestinya,” tegas Dr Lissa Rankin, dokter kandungan dan penulis What's Up Down There? Questions You'd Only Ask Your Gynecologist If She Was Your Best Friend.
Jadi, bagaimana cara mengatasinya? Anda bisa mulai dengan memahami mengapa ketidaknyamanan terjadi.
"Jika Anda berhubungan intim saat tidak terangsang sehingga kurang pelumas, hal itu bisa menyebabkan gesekan dan timbul rasa sakit. Bahkan jika Anda terangsang, penurunan pelumas yang disebabkan oleh kekurangan hormon (seperti vaginitis atrofi, yang dapat terjadi ketika tingkat estrogen menurun akibat menopause atau saat menyusui) dapat mengakibatkan rasa sakit," jelas Dr Rankin.
Dipaparkan Dr Rankin, faktor penyebab lain bisa termasuk kondisi ginekologi, seperti vulvar vestibulitis(radang kelenjar vestibular pada pembukaan Miss V), vaginismus (kontraksi otot-otot Miss V yang membuat hubungan seksual tidak nyaman), dan vulvodynia (nyeri vulva non-spesifik yang sering dialami sebagai perasaan terbakar yang intens).
Rasa nyeri selama atau setelah hubungan seksual tidak harus selalu ditangani oleh dokter. Ada obat yang bisa mengatasi dan terbukti efektif.
"Kurangnya pelumasan dapat diperbaiki dengan lubrikan," saran Dr Rankin.
“Beberapa solusi nonmedis yang dapat diambil untuk mencegah gesekan selama berhubungan seks, yakni menggunakan pelumas alami seperti minyak kelapa atau minyak zaitun, meluangkan waktu untuk merilekskan tubuh sebelum bercinta, dan mencoba posisi seks berbeda,” paparnya.
Namun, ditegaskan Dr Rankin, hati-hati saat menggunakan minyak kelapa, karena dapat merobek kondom.
Peran suami juga tak kalah penting. Katakan pada pasangan bila Anda belum cukup terangsang untuk bercinta, juga berdiskusi soal posisi seks; siapa yang akan memegang kendali permainan.
Bila masalah semakin serius, konsultasikan pada dokter kandungan.
"Jika pelumas Anda tidak cukup karena alasan hormonal, estrogen vagina mungkin efektif. Tapi, pastikan untuk berbicara dengan dokter kandungan Anda," saran Dr Rankin.
"Jika Anda menderita kondisi lain, seperti vulvar vestibulitis, vaginismus, atau vulvodynia, kondisi ini bisa diobati dengan antihistamin, dilator vagina, terapi fisik panggul, dan pilihan lainnya,” jelasnya.